Monday, June 21, 2010

Mahasiswa STAN Gagalkan Kecurangan Peserta USM


Ujian Saringan Masuk Sekolah Tinggi Akuntansi Negara yang diselenggarakan hari ini(20/06/2010) di Kota Denpasar digemparkan dengan ditangkapnya 10 peserta ujian yang berusaha melakukan kecurangan selama kegiatan ujian berlangsung.

Ujian yang serentak diselenggarakan dibeberapa kota di Indonesia ini, menggunakan tenaga mahasiswanya sebagai Tim Kerja Sekertariat yang bertugas membantu Kepala Sektor dalam mempersiapkan perlengkapan Pengawas Ujian. Selain itu juga, dua hari sebelum ujian dilaksanakan, mahasiswa telah diberikan tugas khusus untuk menangkap sindikat kecurangan USM yang tahun lalu banyak terbongkar di beberapa kota penyelenggara ujian.

Berkat ketepatan informasi intelegen yang diberikan Penyelenggara Diklat Keuangan Kota Denpasar, siang tadi , beberapa mahasiswa berhasil menangkap peserta ujian yang menggunakan peralatan canggih untuk berkomunikasi selama ujian. Peserta yang melakukan kecurangan ditangkap di dua lokasi ujian yang berbeda yaitu SMAN 1 Denpasar (7 orang) dan SMA Dwi Jendre (3 orang) dengan rincian pelaku yakni LMH, MA, FA, L, AAP, HKP, yang semuanya berasal dari Sulawesi Selatan sedangkan pelaku yang satu lagi berasal dari Papua Barat (noname) dan 3 pelaku di SMA Dwi Jendra yang sampai saat ini penulis belum dapat ketahui namanya.

salah seorang pelaku yang sedang membuka kaos khusus, mukanya polos dan tidak ada kegugupan selama mengerjakan ujian, namun setelah ujian lama berlangsung, pelaku baru mengerjakan segelintir soal

Ada kesamaan alat yang mereka gunakan dalam melancarkan aksinya, yaitu kaos dalam berwarna putih yang memiliki tempat khusus untuk menyimpan alat elektronik berupa : HP yang sudah dihilangkan keypad nya dan alat pendengar khusus di bahu sebelah kanan. Masing-masing HP memiliki nomor yang masih belum diketahui fungsinya. Seorang tersangka mengaku membayar sebesar lima puluh juta rupiah kepada seseorang untuk mendapatkan peralatan tersebut. Menurut penuturan beberapa pengawas, pelaku pada umumnya belum atau hanya sedikit mengerjakan soal setelah waktu ujian lama berlalu.

Sekarang para pelaku di giring ke tempat panitia ujian untuk dimintai keterangan terkait pelaku lain yang belum tertangkap. Dan menurut salah seorang penangkap, pelaku akan diserahkan kepada pihak kepolisian untuk proses penyidikan.

Laporan :FF/canaksaindonesia.wordpress.com
source

No comments:

Post a Comment