
Tapi tidak, mungkin aku bukan terjebak di dunia ketiadaan, aku yang hilang. Aku masih di sini bersamamu, bukan dunia yang tak berdimensi, aku yang tanpa materi. Warnaku yang meluruh, tiap partikel tubuhku tak tersentuh. Bahkan hembusan anginpun enggan berbelok demi aku. Tak dikenal, tak terlihat, tak dirasa, tanpa suara. Sepi sendiri, terbelenggu dalam diammu. Hampaku.
Bicaralah, demi Tuhan jangan diam. Jangan hapus aku, aku tak mau hilang. Seperti terkurung aku dengan dinding-dinding gelap kutuk beribu malam, bahkan suaramu dalam bayangpun kurindukan. Marahi aku, maki aku, hujat aku tapi tolong jangan diam. Aku butuh dengar suaramu, cuma itu.
[sekuel dari "Mari Bicara" dalam kalutku dengan prahara yang entah apa, Subulussalam 2 Oktober 2010]
No comments:
Post a Comment